Agrarianisme adalah sebuah filsafat politik dan sosial yang menganggap masyarakat pedesaan lebih unggul daripada masyarakat perkotaan, petani mandiri lebih unggul daripada pekerja berbayar, dan melihat pertanian sebagai gaya hidup yang dapat membentuk nilai-nilai sosial yang ideal. Ia menekankan keunggulan kehidupan pedesaan yang lebih sederhana daripada kompleksitas kehidupan kota, dan mengidealkan petani dan gaya hidup bertani. Agrarianisme sangat terhubung dengan tanah, dengan penekanan yang kuat pada pentingnya alam dan budidaya tanah.
Akar agrarianisme dapat ditelusuri kembali ke zaman kuno. Pada era klasik, filsuf seperti Hesiod dan Xenophon dari Yunani kuno, serta Cato dan Varro dari Roma kuno, memuji kebaikan kehidupan pertanian. Mereka percaya bahwa orang-orang yang bekerja di tanah lebih berbudi dan lebih selaras dengan alam. Ide ini juga lazim di Timur Tengah dan Asia, di mana pertanian dianggap sebagai pekerjaan mulia dan penting.
Pada Abad Pertengahan, gaya hidup agraris diidealkan oleh sistem feodal, di mana tuan tanah memiliki tanah dan para hamba bekerja di sana. Sistem ini didasarkan pada keyakinan bahwa merekalah yang bekerja di tanah memiliki hubungan khusus dengannya, dan bahwa hubungan ini membawa mereka lebih dekat kepada Tuhan.
Periode Pencerahan melihat pergeseran dalam persepsi agrarianisme. Filosof seperti Jean-Jacques Rousseau mulai mengkritik gaya hidup perkotaan dan revolusi industri, dengan argumen bahwa mereka merusak masyarakat dan menyebabkan keruntuhan moral. Mereka menganjurkan untuk kembali ke gaya hidup yang lebih sederhana dan alami, yang menurut mereka bisa ditemukan di pedesaan.
Pada abad ke-19 dan ke-20, agrarianisme menjadi sebuah ideologi politik di banyak negara. Di Amerika Serikat, misalnya, gerakan Populis pada akhir abad ke-19 didasarkan pada ideal-ideal agraris. Gerakan ini merupakan reaksi terhadap industrialisasi dan urbanisasi negara, dan ia memperjuangkan hak-hak petani dan komunitas pedesaan.
Pada abad ke-20, agrarianisme juga mempengaruhi perkembangan gerakan Hijau, yang menganjurkan pertanian berkelanjutan dan hubungan yang lebih seimbang dengan alam. Saat ini, meskipun agrarianisme sebagai ideologi politik kurang dominan, prinsip-prinsipnya terus memengaruhi perdebatan tentang pertanian, pembangunan pedesaan, dan keberlanjutan lingkungan.
Seberapa mirip keyakinan politik Anda dengan isu-isu Agrarianism ? Ikuti kuis politik untuk mencari tahu.